Nama gue Suwarno. Tahun ini usia gue 24 tahun. Gue baru pulang dari pekerjaan gue di Makassar. Gue menetap di sana. Pekerjaan gue di Makassar cukup bagus. Gue dapat promosi jadi Wakil Kepala Cabang di sebuah perusahaan elektronik. Posisi yang cukup menjanjikan untuk anak muda seumuran gue. Tapi ya itu… Jauh dari orang tua, adik, kakak-kakak, pacar dan teman-teman gue di Jakarta. Gue kangen banget sama mereka. Liburan kali ini gue menghabiskan cuti gue selama setahun untuk pulang. Dan sekarang gue udah di Jakarta lagi.
Gue akui, gue homesick selama di sana. Gue ngerasa kesepian. Hampir 2 tahun gue gak pulang. Pekerjaan disana terlalu menyita waktu gue. Meski hampir tiap malam gue telepon keluarga dan pacar gue, tapi tetap terasa kurang. Gue pun bukan orang yang anti-sosial. Teman gue di Makassar banyak. Gue sering jalan-jalan, dugem, dan bahkan juga sempat punya pacar lagi di Makassar. Bukan karena pacar gue di Jakarta ada kekurangan, tapi karena gue kesepian disana. Alasan yang simple. Terkesan jahat dan brengsek, tapi bodo amat. Gue gak ambil pusing.
Beberapa bulan terakhir, kesepian gue ini semakin menjadi-jadi. Gue penat dengan apa yang gue jalani. Jenuh dengan telpon tiap malam yang gue jalani; Jenuh dengan teman-teman yang gue ajak ketawa tiap hai; Jenuh dengan gadis-gadis yang menemani gue dan bermanja-manja dengan gue saat di club. Gue rasa gue homesick. Gue pengen pulang. Cuma pengen pulang.
Dan sekarang gue udah rumah. Bangunan 3 lantai dengan design minimalis yang cukup ramai dengan tetangga yang ramah di sekitarnya, dan dihuni oleh Ayah, Ibu, dan Adik gue, sementara kakak gue di rumah mereka masing-masing; Ya ini lah rumah bagi gue selama ini.Tapi….
Kenapa perasaan ‘sepi’ ini belom hilang ya?Gue masih merasa ‘asing’.
Gue masih merasa perasaan yang sama kayak di Makassar.
Masa iya gue homesick di rumah sendiri?Gila.
Gak mungkin.
Pasti ada yang salah.
Tapi semakin gue coba cari jawabannya, semakin terasa salah. Semakin tidak terarah. Semakin salah.
Gue seperti merindukan sesuatu. Sesuatu yang gue gak tau apa.Sesuatu yang mungkin bisa merubah definisi gue tentang ‘rumah’.Sesuatu yang mungkin bisa bikin gue tenang melebihi rasa nyaman yang dihasilkan oleh makan malam nyokap yang sekarang menunggu gue di ruang makan.Sesuatu yang mungkin lebih berarti dari keceriaan yang gue harap ada di rumah.Sesuatu yang entah dimana, dan gue gak tau apa.Atau….Sesuatu yang mungkin ternyata adalah seseorang. Gue gak tau pasti.